Kembali
Interface ini ngebuat orang utang Rp2 Miliar. Salah UI Designer?
UI Design
·
3 menit baca

Yes, kamu gak salah baca.Semua bermula dari sebuah UI Design yang keliatannya biasa aja, tapi ternyata ngebuka celah buat pengguna berutang miliaran. Tanpa sadar. Salah UI Designer?! Baca dulu ampe akhir.

Kejadiannya pas ada recent redesign di fitur pembelian saham di sebuah aplikasi investasi.

Kelihatannya simple: user mau beli saham BMRI pakai uang yang dia deposit.


Tapi ternyata… bukan untung tapi buntung 2M.

Gas breakdown apa aja salahnya:

Salah 1: Default-nya malah ngutang.

Secara default, user langsung dikasih limit 3x lipat dari saldo, alias pakai dana pinjaman (loan), bukan cash. Bayangin aja: Di contoh ini saldomu Rp0, tapi sistem masih izinin kamu beli saham pakai Rp1.5 Miliar. Tanpa ada alert, konfirmasi, atau info yang proper.

Salah 2: Informasi finansial yang misleading.

Tampilan saldo dan loan limit digabung atau disamarkan, bikin user bingung mana uang sendiri dan mana dana pinjaman. Slider UI-nya justru ngebuat ilusi bahwa semuanya aman dan user masih punya “uang” buat trading, padahal itu utang.Bukan cuma salah UI, tapi salah sistem.

Salah 3:  Gak ada konfirmasi transaksi.

Biasanya, kalau beli saham atau apapun yang melibatkan uang besar, pasti ada step konfirmasi dong sebelum success modal. Di sini? Langsung masuk. Gak ada pop-up peringatan, gak ada reminder soal kamu pakai dana pinjaman. Walau sebelumnya pernah milih untuk bypass, ketika ada perubahan design sudah semestinya harus ada konfirmasi.

Apakah ini salah UI Design (semata)? Gak juga.

Kesalahan kayak gini harusnya dievaluasi di level product dan business juga. Karena bisa jadi ini bukan keputusan desainer doang, tapi udah di-approve oleh stakeholder yang fokus ke OKR dan growth metrics semata.

Desainer biasanya ngedesain UI yang simple, fokus one-thing-at-a-time, dan informatif.

Tapi yang satu ini? Justru masuk ke kategori Dark Pattern. Desain yang secara sengaja atau gak sengaja menguntungkan satu pihak dan menjebak user ke keputusan yang merugikan mereka secara finansial.

Kenapa ini penting buat kita, para UI UX Designer?

Karena desain itu bukan cuma soal layout, warna, atau pixel. Desain adalah keputusan. Dan keputusan itu bisa ngubah hidup orang. Niat invest untuk masa tua, malah nyicil utang sampai renta.

Pentingnya etika dalam mendesain.

Kasus kayak gini makin memperkuat poin ini. Kita, sebagai designer, harus:

  1. Lebih peka terhadap potensi bahaya dari flow yang kita bikin.
  2. Lebih transparan soal resiko dan konsekuensi dalam UI.
  3. Lebih berani speak up ke PM/bisnis kalau ada flow yang secara moral gak aman buat user.

Lesson learned:

Desain bisa bantu user, Tapi juga bisa menyesatkan mereka.

+1

Heading 1

Heading 2

Heading 3

Heading 4

Heading 5
Heading 6

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Block quote

Ordered list

  1. Item 1
  2. Item 2
  3. Item 3

Unordered list

  • Item A
  • Item B
  • Item C

Text link

Bold text

Emphasis

Superscript

Subscript